BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS
create your own banner at mybannermaker.com!

Wednesday, March 16, 2011

Bermimpi ke Tanah Suci



Hari itu...seorang teman meminjamkan VCD yang berjudul "Emak Ingin Naik Haji". Spontan saya langsung menyambut hangat kebaikannya, Bersama suami..kami putar dan menonton di malam harinya. Berulang kali kami mengusap airmata yang kadang menetes lancar, disertai isak tangis kami. Yaa, kami ambil ibroh dari manapun, memfilternya dan memang ada yang membekas di hati kami..


kata-kata emak seperti:


“Kalaupun Allah keburu memanggil emak sebelum emak sempat pergi ke sana, emak ikhlas kok. Raga emak mungkin nggak mampu buat mengarungi samudera luas begitu untuk pergi ke tanah suci.” sejenak emak terdiam, lalu melanjutkan dengan mata berkaca, “Tapi emak yakin…, Allah PASTI tahu…., hati emak sudah lama ada di situ… sudah lama ada di situ…”.


Dalaaaam sekali makna ucapan itu, seolah-olah menampar diri saya. Keinginan itu..?? mirip dengan cita-cita saya??..Ya Allah..hiks..

***************

Dalam salah satu status yang saya update di salah satu situs jejaring sosial yaitu semoga bukan hanya mimpi dan keinginan semata, Allah Maha Berkehendak. Yaa, kurang lebih seperti itu lah...
Dalam mengarungi kehidupan, semua orang punya keinginan dan tujuan hidup. Kebahagiaan bisa dianalogikan relatif. Kebahagiaan satu orang belum tentu akan sama dengan arti kebahagiaan orang yang lainnya. Itu Realita.

Entahlah....dari masa kanak-kanak, sampai detik punya anak-anak sekarang ini, hati ini selalu terenyuh, bergetar jika membicarakan Tanah Suci di Mekkah sana. Keinginan yang selalu bergemuruh, tapi tidak bisa berbuat banyak, hanya sekedar keinginan, mimpi, atau khayalan belaka yaa..??

Keinginan banyak yang belum tercapai, tapi...langsung lenyap, ga ada artinya jika dibandingkan dengan mimpi ke Baitullah. Ya, saya bilang untuk saat ini adalah mimpi, karena memang belum ada kesempatan dan kesanggupan dalam segi materi...hmmm, basi kedengarannya yaa..? yang jelas, saya tau kapasitas kami mengapa belum terealisasinya berbagai keinginan kami itu.

Terserah, mereka yang punya kemampuan dan kesempatan bisa touring ke luar negeri, ke pelosok bagian dunia lainnya, sekedar refreshing dari aktivitas pekerjaan yang membludak, yang semua itu bisa mereka jadikan sarana untuk tetap mengingat Allah dimanapun mereka berada. Karena bumi Allah itu luas, kesempatan untuk mentadaburi alam ciptaan Allah bisa dalam bentuk dan cara masing-masing individu, tapi..tetap tidak bisa mengelak, kecemburuan yang bergejolak di hati saya ketika banyak saudara-saudari kita yang berkesempatan ke tanah suci. Itu saja yang mulai menghampiri perasaan saya. Koq mereka bisa yaa?? Subhanallah, Kapan giliran saya yaa? dan banyak pertanyaan di dalam hati yang kadang tidak butuh jawaban.

Ya Allah..betapa beruntungnya mereka yang bisa menikmati suasana Mekkah yang indah, tempat yang menjadi kiblat seluruh kaum muslimin sedunia. Tempat yang penuh history, banyak kisah perjuangan dari Bapak Tauhid umat Islam, Nabi Ibrahim 'Alaihi Salam yang dijadikan sejarah. Perjuangan Rasulullah dan para sahabatnya terukir dengan indahnya,yaa di tempat suci itu. Tempat yang disucikan Allah, otomatis menjadi keberkahan tersendiri dari negeri itu ketika beribu-ribu bahkan jutaan umat Islam berbondong-bondong mengunjungi dalam rangka memenuhi rukun Islam yang ke lima. Subhanallah!

Secara naluriyah, mungkin kita akan senang ketika bertemu bahkan berkumpul dengan suatu komunitas yang sama, bayangkan! Jutaan orang berkumpul untuk satu tujuan, menyempurnakan rukun Islamnya, berkumpul jadi satu, bersama menguccapkan kalimat-kalimat pujian dan rasa syukur yang tiada henti kepada Rabb semesta alam, Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tiada lah ucapan yang terlontar kecuali ucapan yang baik,permohonan dalam do'a dan rasa bersalah dengan istighfar, Wah..tentunya..nuansa yang penuh emosional. kedekatan yang sangat terasa, kedekatan dengan Allah yang diimpi-impikan jama'ah disana yang penuh dengan atmosfir haru biru yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Satu tujuan, hanya untuk beribadah. Terlihat semua sama, kaya, miskin..semua sama berbalut dengan pakaian yang akan menjadi teman akhir kita, teman kembali kita nantinya. kain putih yang terbalut itu akan selalu mengingatkan akan kematian dan makin menambah kekhusyu'an beribadah dan berdo'a dan selalu berusaha mencari Ridho-Nya. Berada di tempat bersejarah, melihat makam Rasulullah, tauladan yang selama ini hanya ada dibayangan kita, tentunya akan terlintas jelas mengingat bagaimana berat perjuangan Rasulullah memperjuangkan dienul Islam bersama para sahabatnya, bahkan sampai akhir hayatnya masih saja memikirkan tentang umatnya..ummati..ummati..ya Allah,Kami rindu padamu yaa Rasulullah...

Berdo'a di raudhah yang dijanjikan diijabah Allah.Do'a yang tidak lain dipanjatkan untuk selalu mendapat ampunan Allah, diberi Rahmat Allah dan selalu mendapat kasih sayang dan lindungan Allah sampai akhir masa kita.

hmm... Sungguh,kesempatan yang jangan sampai disia-siakan, karena tidak semuanya bisa berhasil kesana. Beruntunglah mereka!

**********

Antusias yang sangat mendalam, ketika banyak cerita menyertai kepulangan teman, sahabat, saudara dari tanah suci. Seperti membangkitkan energi positif dalam diri, kenikmatan-kenikmatan mereka dapatkan, bisa melihat ka'bah secara langsung, bisa sholat, bermunajat dan berdo'a dengan khusyu', melihat langsung makam Rasulullah, dan berbagai ritual haji lainnya.

Malu..sebenarnya jika mendengar dan membaca kisah dari jama'ah yang bisa kesana, entah haji atau sekedar umroh semata. Semuanya adalah rahasia Allah dan kegigihan dari hamba-Nya yang memang berusaha dan selalu berdo'a tulus..deep into their heart..

Kenapa saya bicara begitu..??
Kesempatan itu memang harus dicari, sekali lagi..bagaimana proses atau usaha kita dalam merealisasikannya keinginan dan impian itu.

Kisah tukang becak yang dengan ijin Allah, bisa berhasil ketanah suci..padahal secara logika, dia tidak punya kemampuan dalam segi materi. Ada satu amalan yang selalu ia lakukan, dengan SHODAQOH. Ya..ia melakukan shodaqoh di dalam kesempitannya, setiap hari jum'at ia menggratiskan seluruh penumpang yang naik becaknya, kemanapun penumpang itu ingin diantarkan. Hanya itu yang kontinue ia lakukan disertai niat ikhlas dan tulus serta azzam yang kuat berharap Allah beri kemudahan ia pergi ke tanah suci. Alhamdulillah..akhirnya ia pun bisa berangkat, justru dari salah satu penumpang yang ia antarkan sendiri dalam program shodaqohnya. Subhanallah..

Jika si tukang becak saja bisa, kenapa kita tidak..???

Begitu selalu pertanyaan yang ada di pikiran saya. Shodaqoh apa yang bisa jadi andalan saya saat ini? amalan apa yang bisa menjadi kategori ketertarikan Allah sehingga mengabulkan keinginan terpendam ini?

Ya Allah, rasanya..terlalu banyak pertimbangan dan angan-angan, tapi tidak bisa memberikan yang terbaik untuk agama ini. Membayangkan sholat di depan ka'bah dan berdo'a selalu, berharap Allah berikan jalannya, titip do'a jika ada teman yang berkesempatan lebih dulu kesana , tidak saya sia-siakan. Kita tidak tahu, dari lisan siapa Allah kabulkan do'anya, mungkin dari dia..atau dia..atau dia..kita tidak tahu khan?

Tapi.. Saya yakin Allah Maha Kuasa atas segalanya, Allah Maha Besar kasih sayang Nya, Do'a saya selalu...Semoga Allah menjadikan Haji sebagai salah satu rezeki buat kami, dan kami berharap bisa segera ke tanah suci di usia yang muda, sehat, dan ilmu yang menyertai..amiin..amiin ..ya Rabbal'alaamin..


Wallahu'alam bishawab.













0 comments:

Post a Comment