BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS
create your own banner at mybannermaker.com!

Thursday, February 24, 2011

Anak, Mutiara bagi Orang Tua

Hidup itu pilihan. Kata-kata yang selalu terngiang di telinga kita, terucap lancar dari lisan kita, atau terekam jauh dalam pikiran kita, tatkala memerlukan jawaban yang "membenarkan" segala yang kita lakukan, sebuah konsekuensi yang mau tidak mau harus diterima oleh diri kita, oleh kehidupan kita.


Entah benar atau salah...apalagi jika sudah berhubungan dengan kehidupan, walaupun terkadang...persepsi kehidupan yang mana yang ia maksud, kehidupan sekarang atau kehidupan nanti yang kekal abadi..?? Yup..semua adalah pilihan.




Akankah begitu sulitnya, ketika kita harus memilih..mana yang prioritas, mana yang bukan? apalagi jika menyangkut tentang "anak-anak"..?
Miris, sedih..ketika melihat anak-anak yang terasingkan dari orang tuanya yang mana kala ada tuntutan yang mengharuskan orang tuanya bekerja.

Semua faham, anak adalah mutiara bagi orang tua. Mutiara bagi kehidupan orang tua. Very Special! Banyak bersyukur ketika dianugerahi anak, karena tidak semua bisa mendapatkannya. Banyak yang mendambakan kehadiran buah hati, melakukan banyak cara untuk mendapatkankannya. Ya Rabbi..Rasa syukur yang tiada terkira, Engkau amanatkan kepada kami buah hati sebagai penyejuk hati.

Sedih, marah, kecewa..ketika melihat kasus-kasus yang membuang bayi yang tak berdosa, menelantarkannya, bahkan membunuhnya. Na'udzubillah min dzalik.

Nah..ini faktor penyebabnya. Anak adalah anugerah sekaligus amanah buat kita selaku orang tua. karena terkadang, bukan kasus orang-orang karena kesalahan masa lalunya saja yang tidak mengharapkan si buah hati lahir dengan alasan malu aibnya ketahuan, atau faktor kemiskinan, atau faktor ketakutan masa depan,hingga ujung akhirnya anak yang jadi korbannya.

Bukan..bukan hanya itu.

Anak-anak yang dilahirkan dalam keluarga yang berkecukupan atau bahkan berlimpah, juga bisa saja terasingkan dengan kondisi yang tanpa disadari orang tua yang terlalu sibuk, menjadi kehilangan moment-moment emas mereka. Ada sebagian orang tua yang karena kesibukannya sulit untuk menyempatkan waktu bersama anaknya, dengan dalih..semua adalah untuk masa depan anak-anak juga. tumbuh kembang mental dan moral mereka dipercayakan oleh orang lain, posisi orang tua digantikan oleh pengasuh,kasih sayang yang anak-anak harapkan digantikan dengan uang, perhatian yang anak-anak damba ditukar dengan materi. Astaghfirullah..

Tidak bisa juga disalahkan ketika memang orang tua yang harus bekerja entah karena keterpaksaan atau sukarela. Memang sulit, ketika harus memutuskan apa yang harus dijalankan, ketika harus memilih, semua punya misi dan visi, punya tujuan dalam kehidupan masing-masing. Apalagi, memang punya tujuan mulia, untuk mempersiapkan masa depan buah hatinya juga, berjuang untuk anak-anak juga. InsyaAllah sangat mulia, tapi sayang...terkadang, orangtua suka lupa, terbengkalai akan pilihan hidup ini. Semua ada konsekuensinya, tanggung jawabnya. Dan tidak bijak rasanya, jika konsekuensi itu justru dibebankan pada anak-anaknya sendiri atau pihak-pihak lain yang dilibatkan.

Hei..lebih dasyat lagi..ketika melihat fenomena orang tua yang mereka menyia-nyiakan anak-anak mereka, padahal ibunya tidak punya pekerjaan diluar rumah. miris melihat anak-anak yang bermain di depan rumah, pulang sekolah yang terkadang masih menggunakan seragam sekolah, dibiarkan bermain terus menerus, sementara ana lihat orang tuanya terutama ibu nya , asyik bergosip, nongkrong di pinggir jalan, ketawa ketiwi dengan riangnya. membiarkan anak-anak mereka bermain yang terkadang membuat hati ini geregetan, kata-kata yang keluar dari anak-anak mereka, keluar semua kata-kata makian, semua binatang disebut, saling mengolok-olok satu dengan yang lainnya, dan si ibu..sibuk saja dengan kesibukan "kumpul-kumpul"nya. Ckckck...

(Menarik nafas sejenak...)

Begitulah...gambaran yang biasa terjadi disekitar kita. Begitu banyaknya orang tua yang lupa (terutama ibu), tidak sadar akan hakekat yang jadi prioritas mereka.

***

Ana kutip perkataan syaikh Muhammad bin Shalih al'utsaimin rahimahullah, berikut ini:

Perbaikan masyarakat bisa dilakukan dengan dua cara:
1. perbaikan secara lahiriah, yaitu perbaikan yang berlangsung di pasar, masjid, dan berbagai urusan lahiriah lainnya. Hal ini banyak didominasi kaum lelaki, karena merekalah yang sering nampak dan keluar rumah.
2. perbaikan masyarakat di balik layar, yaitu perbaikan yang dilakukan di dalam rumah. Sebagian besar peran ini diserahkan pada kaum wanita sebab wanita merupakan pengurus rumah. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya:

“Dan hendaklah kalian tetap di rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa kalian, hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

jadi..ternyata,Pertumbuhan generasi suatu bangsa adalah pertama kali berada di buaian para ibu. Ini berarti seorang ibu telah mengambil jatah yang besar dalam pembentukan pribadi sebuah generasi. Ini adalah tugas yang besar! Mengajari mereka kalimat Laa Ilaaha Illallah, menancapkan tauhid ke dada-dada mereka, menanamkan kecintaan pada Al Quran dan As Sunah sebagai pedoman hidup, kecintaan pada ilmu, kecintaan pada Al Haq, mengajari mereka bagaimana beribadah pada Allah yang telah menciptakan mereka, mengajari mereka akhlak-akhlak mulia, mengajari mereka bagaimana menjadi pemberani tapi tidak sombong, mengajari mereka untuk bersyukur, mengajari bersabar, mengajari mereka arti disiplin, tanggung jawab, mengajari mereka rasa empati, menghargai orang lain, memaafkan, dan masih banyak lagi. Termasuk di dalamnya hal yang menurut banyak orang dianggap sebagai sesuatu yang kecil dan remeh, seperti mengajarkan pada anak adab ke kamar mandi. Bukan hanya sekedar supaya anak tau bahwa masuk kamar mandi itu dengan kaki kiri, tapi bagaimana supaya hal semacam itu bisa menjadi kebiasaan yang lekat padanya. Butuh ketelatenan dan kesabaran untuk membiasakannya.

Lalu bagaimana jika tanggung jawab yang semstinya menjadi prioritas kita abaikan, hanya untuk mencari "materi"?? Ingat.. siapa yang menanam akan menuai benih.
Bukankah wajib hukumnya, memelihara keluarga kita dari siksa adzab neraka yang pedih?

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6).

Ibnu Qoyyim menjelaskan bahwa beberapa ulama mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan meminta pertanggungjawaban setiap orang tua tentang anaknya pada hari kiamat sebelum si anak sendiri meminta pertanggungjawaban orang tuanya. Sebagaimana seorang ayah itu mempunyai hak atas anaknya, maka anak pun mempunyai hak atas ayahnya. Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kami wajibkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya.” (QS. Al Ankabut: 7), maka disamping itu Allah juga berfirman, “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang berbahan bakar manusia dan batu.” (QS. At Tahrim: 6)

Ibnu Qoyyim selanjutnya menjelaskan bahwa barang siapa yang mengabaikan pendidikan anaknya dalam hal-hal yang bermanfaat baginya, lalu ia membiarkan begitu saja, berarti telah melakukan kesalahan besar. Mayoritas penyebab kerusakan anak adalah akibat orang tua yang acuh tak acuh terhadap anak mereka, tidak mau mengajarkan kewajiban dan sunnah agama. Mereka menyia-nyiakan anak ketika masih kecil sehingga mereka tidak bisa mengambil keuntungan dari anak mereka ketika dewasa, sang anak pun tidak bisa menjadi anak yang bermanfaat bagi ayahnya.

Adapun dalil yang lain diantaranya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala yang artinya:

“dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang dekat.” (QS asy Syu’ara’: 214)

Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Kaum lelaki adalah pemimpin bagi keluarganya di rumah, dia bertanggung jawab atas keluarganya. Wanita pun pemimpin yang mengurusi rumah suami dan anak-anaknya. Dia pun bertanggung jawab atas diri mereka. Budak seorang pria pun jadi pemimpin mengurusi harta tuannya, dia pun bertanggung jawab atas kepengurusannya. Kalian semua adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari 2/91)

Dari keterangan di atas, nampak jelas bahwa setiap insan yang ada hubungan keluarga dan kerabat hendaknya saling bekerja sama, saling menasehati dan turut mendidik keluarga. Utamanya orang tua kepada anak, karena mereka sangat membutuhkan bimbingannya. Orang tua hendaknya memelihara fitrah anak agar tidak kena noda syirik dan dosa-dosa lainnya. Ini adalah tanggung jawab yang besar yang kita akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya.

***
Memang, mempersiapkan masa depan itu penting, tapi tak kalah penting adalah masa sekarang -bersama anak tercinta- dengan sebaik dan semaksimal mungkin.Saat yang sekarang yang mereka butuhkan, mereka butuh kehadiran,kasih sayang, perhatian dari kedua orang tuanya. meluangkan waktu bersama mereka, menjadi momen yang akan mereka ingat sepanjang masa. Jangan cukup diberikan "waktu sisa" kepada anak-anak,bagaimana akan menciptakan keluarga impian jika kita sebagai orang tua hanya bisa memberi waktu yang tersisa saja, padahal jelas-jelas, kehidupan mereka sekarang adalah kenyataan, masa depan mereka adalah ketidakpastian dan masih berwujud harapan,berjuang untuk masa depan yang belum tentu pasti, tapi sudah terenggut masanya sejak dini,terbuang sia-sia, hanya untuk mengejar obsesi semu, melupakan hakekat sebenarnya dalam menjaga amanah Allah ini.

Semoga bisa menginstropeksi diri ini pribadi dan semua yang membaca.

Wallahu'alam.











Read More......

Saturday, February 19, 2011

Haid telat..?? cari tau penyebabnya yuuk..^_^

Hmm..cari tau penyebab telatnya haid para wanita aah....
Kejadian yang beberapa waktu lalu terulang kembali, sudah 2 pekan si "bulan" tidak datang-datang,tapi..hasil test pack menunjukkan tetap negatif. Ada apakah..??




DARI KECAPEKAN HINGGA POLA MAKAN


Datang bulan tidak teratur? Pasti tak sedikit wanita yang pernah mengalaminya. Sebetulnya, ini wajar mengingat penyebabnya pun amat beragam. Antara lain, perubahan berat badan, pola hidup, serta obat-obatan. Kapan keterlambatan itu mesti diwaspadai?
 Secara umum, menstruasi atau haid yang sering telat tidak perlu dikhawatirkan. Kenapa? Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya jika kita pahami dulu proses terjadinya haid atau yang juga populer dengan istilah datang bulan.
Menstruasi adalah proses bulanan tumpahan lapisan bagian dalam dan darah uterus melalui liang kelamin wanita atau vagina. Keluarnya cairan yang mengandung darah ini terjadi pada wanita yang sudah memasuki usia subur dan yang sedang tidak hamil. Peristiwa ini dimulai dengan adanya pengeluaran selaput lendir rahim di bagian dalam rahim atau endometrium.
Di bawah pengaruh hormon estrogen, endometrium pun jadi tumbuh menebal, menantikan datangnya sel telur. Ibaratnya lapisan tebal endometrium ini seperti karpet atau tanah subur yang siap menanti datangnya sel telur atau okulasi. Pada puncak pertengahan siklus haid yang optimal, terjadilah pelepasan sel telur. Nah, saat itulah bila ada sel sperma masuk, sel telur dan sperma ini bersatu menjadi zygote (bakal janin) dan menempel pada endometris yang sudah mencapai ketebalan maksimal tadi.
Proses seperti ini akan berulang setiap bulan, sepanjang tidak terjadi pembuahan yang menghasilkan zygote. Pada waktunya, tumbuh lagi selaput yang baru. Dengan kata lain, karpet tadi digelar lagi, lalu tanggal lagi, begitu seterusnya.


PENGARUH DIET DAN OLAHRAGA


Jadi, menstruasi sebetulnya sesuatu yang normal, sehingga semua wanita mengalaminya. Pada setiap wanita, siklus haid ini pun bervariasi. Rata-rata berjarak 28 hari, namun bisa juga sampai 42 hari. Jika sampai terjadi keterlambatan pun, semisal sampai 3-4 bulan, juga tak perlu terlalu dikhawatirkan. Tapi disarankan sebaiknya periksa ke dokter spesialis. Apalagi kalau telat sampai 5-6 bulan.
Sering orang salah mengerti, kalau sampai 3 atau 4 bulan tidak haid, mereka menyangka darahnya bisa mengumpul di dalam, menggenang, dan lama-lama bisa berbahaya. Padahal jika tidak haid, berarti tidak ada pendarahan bdi dalam tubuh. Tidak mens berarti tidak ada endometrium yang lepas. Jadi bukan berarti ada darah yang mengumpul. Darah baru keluar jika selaput lendirnya lepas. Jika tidak lepas, ya tidak berdarah. Jadi jangan khawatir.
Lantas apa saja yang menyebabkan mens telat? Penyebabnya bisa bermacam-macam. Bagi yang masih belum menikah, penyebabnya bisa karena terlalu lelah. Contohnya, belajar terlalu keras bagi yang masih sekolah atau kuliah, atau berolahraga kelewat berat. Sebaliknya bisa juga terjadi pada mereka yang biasa berolahraga dan menghentikan kebiasaannya secara tiba-tiba. Pola makan pun bisa mempengaruhi siklus haid. Misalnya, mereka yang biasa makan banyak dan mendadak diet. Ini akan membuat tubuh stres. Atau bisa jadi badan kurus jadi gemuk. Pokoknya, tiap ada perubahan berat badan mencolok.
Jenis-jenis obat tertentu juga bisa mengusik pola haid, terutama obat-obatan yang mengandung hormon. Contohnya,obat untuk mengatasi gatal-gatal atau obat sakit telinga. Begitu pula obat-obatan KB atau suntik KB. Baru setelah berhenti minum obat, haid akan kembali lancar. Keterlambatan haid lebih sering dialami mereka yang masih gadis, karena pola okulasinya belum teratur. Hanya saja, kalau sudah terbiasa haid kemudian haidnya tidak ada, harus bertanya pada diri sendiri. Jangan-jangan pernah minum obat tertentu.


SULIT PUNYA ANAK


Kasus yang perlu diwaspadai adalah gadis remaja yang belum juga mendapat haid. Terlebih jika usianya sudah mencapai 17 tahun. Jika ini terjadi, sebaiknya segera lakukan pemerikasaan. Sebab, bisa saja ada kemungkinan selaput darahnya tertutup rapat. Normalnya, selaput darah itu mempunyai lubang-lubang. Kalau tertutup rapat, dia mungkin bisa haid, tapi haidnya tidak bisa keluar. Nah, yang ini memang betul darahnya bisa mengumpul di dalam.
Untuk yang sudah menikah, keterlambatan haid dapat disebabkan oleh kemungkinan baru selesai melahirkan atau menyusui. Ada pula kemungkinan karena terserang infeksi, termasuk penyakit infeksi akibat hubungan seks. Bagi yang berusia di atas 35 tahun, juga mesti waspada terhadap adanya tumor indung telur.
Ada juga wanita yang mengalami perdarahan di antara dua masa haid. Kalau ini terjadi pun harus segera diperiksakan. Perdarahan yang terjadi dengan siklus kurang dari 21 hari jelas tak normal, terutama bagi yang sudah tidak gadis lagi. Kalu mereka yang masih di bawah umur 20 tahun, mungkin hanya karena gangguan hormon.
Benarkah haid yang tidak teratur menyulitkan punya anak? Pandangan ini tidak selalu tepat. Sering terjadi, pasien wanita ingin punya anak tapi menstruasinya tidak teratur. Lalu dia datang ke dokter minta agar menstruasinya bisa dibuat teratur sehingga bisa punya anak. Ini tidak selalu bisa. Sulit punya anak tidak selalu berkorelasi dengan siklus haid.
Sebagian kasus menstruasi yang tidak teratur bisa diatasi dengan menjalani pola hidup yang teratur pula. Bagi yang mengalami ketidakteraturan secara mendadak, sebaiknya jangan stress, tidak merokok, apalagi minu-minuman beralkohol. Makan, bekerja, dan tidur hendaknya teratur. Seringkali orang lupa istirahat. Maunya kerja saja terus dengan mengabaikan tubuh yang sudah lelah.
Akan tetapi, ada pula yang mengalami ketidakteraturan menstruasi sejak awal. Mereka yang mengalami hal seperti inilah yang perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis. Misalnya haidnya yang datang hanya 4 bulan sekali. Saran lain adalah jangan minum obat sembarangan. Juga, biasakan secara teratur datang ke dokter kandungan


PERBANYAK MAKAN BUAH DAN SAYURAN


Selain haid tidak teratur, hal lain yang kerap mengganggu kaum wanita adalah nyeri menjelang menstruasi atau pada saat haid. Rasanya seperti mulas bercampur keramketika darah sedang keluar. Rasa nyeri ini merupakan sesuatu yang wajar, karena dinding rahim saat itu sedang berkontraksi atau mengkerut untuk mengeluarkan gumpalan darah.
Nyeri ini lebih terasa pada wanita yang belum pernah melahirkan. Pasalnya, mulut rahim mereka masih kecil, sehingga rasanya seperti orang yang sedang melahirkan. Inipun sesuatu yang normal. Kecuali bagi wanita yang memang sangat sensitif, yang rasanya bisa sangat menyiksa. Namun, biasanya setelah menikah dan memiliki anak, ini akan hilang.
Akan tetapi, jika nyeri itu hebat dan berkepanjangan, p;erlu diwaspadai adanya kemungkinan ia menderita endometriosos. Dalam hal ini, sel-sel bagian dalam rahim tumbuh tidak di dalam rahim, tapi juga di luar. Misalnya, di ovarium atau saluran tuba yang sangat menyakitkan.
Jika nyeri menjelang haid begitu hebat sampai terasa melumpuhkan, sebaiknya segera periksa ke dokter. Terlebih bagi yang sudah berhubungan badan, karena mungkin merupakan suatu gejala infeksi. Nah, bila terjadi pelekatan organ genitalia internal akibat dari infeksi tersebut, dampaknya bisa menyulitkan punya anak.
Pusing yang menyertai menstruasi juga merupaka hal yang wajar. Pasalnya, wanita yang menjelang haid biasanya memang mengalami pre-menstruasi tension atau ketegangan menjelang haid. Efeknya antara lain perasaan tertekan, jerawatan, payudara nyeri, badan sakikt-sakit, perut serasa kembung, bengkak,ada rasa nyeri. Makanya, jadi lebih gampang marah atau sebaliknya dan perubahan emosi lainnya.
Semua itu, wajar-wajar saja dan tidak berbahaya. Untuk mengurangi kondisi yang tidak nyaman ini, dianjurkan mengurangi makanan yang banyak mengandung garam, bumbu penyedap, atau terlalu banyak mengandung minyak. Perbanyaklah makan buah dan sayur, cukup makanan yang mengandung minyak. Perbanyaklah makan buah dan sayur, cukup makanan yang mengandung karbohidrat dan tinggi serat.


Read More......

Friday, February 11, 2011

Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi Pada Hari Jum'at

Oleh: Badrul Tamam



Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.


Hari Jum’at merupakan hari yang mulia. Bukti kemuliaannya, Allah mentakdirkan beberapa kejadian besar pada hari tersebut. Dan juga ada beberapa amal ibadah yang dikhususkan pada malam dan siang harinya, khususnya pelaksanaan shalat Jum’at berikut amal-amal yang mengiringinya.


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ


"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk. . . . " (HR. Abu Dawud, an Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dari hadits Aus bin Aus)

Amal Khusus di Hari Jum'at

Pada dasarnya, tidak dibolehkan menghususkan ibadah tertentu pada malam Jum’at dan siang harinya, berupa shalat, tilawah, puasa dan amal lainnya yang tidak biasa dikerjakan pada hari-hari selainnya. Kecuali, ada dalil khusus yang memerintahkannya. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda;

لَا تَخُصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِي ، وَلَا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ ، إلَّا أَنْ يَكُونَ فِي صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ

“Janganlah menghususkan malam Jum’at untuk mengerjakan shalat dari malam-malam lainnya, dan janganlah menghususkan siang hari Jum’at untuk mengerjakan puasa dari hari-hari lainnya, kecuali bertepatan dengan puasa yang biasa dilakukan oleh salah seorang kalian.” (HR. Muslim, al-Nasai, al-Baihaqi, dan Ahmad)

Membaca Surat Al-Kahfi

Salah satu amal ibadah khusus yang diistimewakan pelakasanaannya pada hari Jum’at adalah membaca surat Al-Kahfi. Berikut ini kami sebutkan beberapa dalil shahih yang menyebutkan perintah tersebut dan keutamaannya.

1. Dari Abu Sa'id al-Khudri radliyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

"Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)

2. Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)

3. Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”

Al-Mundziri berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. (Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)”

Kapan Membacanya?

Sunnah membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada hari Jum’atnya. Dan malam Jum’at diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’atnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.

Imam Al-Syafi'i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum'at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi'i: 1/237).

Mengenai hal ini, al-Hafidzh Ibnul Hajar rahimahullaah mengungkapkan dalam Amali-nya: Demikian riwayat-riwayat yang ada menggunakan kata “hari” atau “malam” Jum’at. Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud “hari” temasuk malamnya. Demikian pula sebaliknya, “malam” adalah malam jum’at dan siangnya. (Lihat: Faidh al-Qadir: 6/199).

DR Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-Fiqh al Wadhih min al Kitab wa al Sunnah menyebutkan bahwa di antara amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat al-Kahfi berdasarkan hadits di atas. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah, hal 241).

Kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.

Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jum’at

Dari beberapa riwayat di atas, bahwa ganjaran yang disiapkan bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada siang harinya akan diberikan cahaya (disinari). Dan cahaya ini diberikan pada hari kiamat, yang memanjang dari bawah kedua telapak kakinya sampai ke langit. Dan hal ini menunjukkan panjangnya jarak cahaya yang diberikan kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ

“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (QS. Al-Hadid: 12)

Balasan kedua bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at berupa ampunan dosa antara dua Jum’at. Dan boleh jadi inilah maksud dari disinari di antara dua Jum’at. Karena nurr (cahaya) ketaatan akan menghapuskan kegelapan maksiat, seperti firman Allah Ta’ala:

إن الحسنات يُذْهِبْن السيئات

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Huud: 114)

Surat Al-Kahfi dan Fitnah Dajjal

Manfaat lain surat Al-Kahfi yang telah dijelaskan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah untuk menangkal fitnah Dajjal. Yaitu dengan membaca dan menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Sebagian riwayat menerangkan sepuluh yang pertama, sebagian keterangan lagi sepuluh ayat terakhir.

Imam Muslim meriwayatkan dari hadits al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.”

Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Yakni dari huru-haranya.

Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93)

Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat/ berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah:

أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ

“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? . . .” QS. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)

Penutup

Dari penjelasan-penjelasan di atas, sudah sepantasnya bagi setiap muslim untuk memiliki kemauan keras untuk membaca surat Al-Kahfi dan menghafalnya serta mengulang-ulangnya. Khususnya pada hari yang paling baik dan mulia, yaitu hari Jum’at. Wallahu Ta’aa a’lam. [PurWD/voa-islam.com]

Read More......

Thursday, February 10, 2011

Jika Akhwat Naik Ojek??

By: Ummu Zaid Taqy


Bismillahirrahmaanirrahiim...


"Um..panas banget nh, kita naek ojek aja yuk..". Haah??..*sambil bingung..tapi langsung tersadar.."afwan, ana ga bisa naik ojek, um.." kenapa? tanyanya bingung juga sambil sesekali menghapus keringatnya, karena terlalu lama menunggu angkot yang lamaaaa ga nongol-nongol.
Pertanyaan seperti itu, sering ana dapatkan, bukan hanya dari teman, bahkan orang tua dan saudari2 ana juga sering meledek abis. Ribet..!! kata mereka.


Sebenarnya hanya simple aja bagi ana, alasan menuruti perintah suami ketika baru menikah dulu.Awalnya juga sedikit bingung, kenapa sih? hari gini gituuu..? khan jadi lama nyampenya? toh, ga pegangan si abangnya, bla..bla..bla..
Yaa..itu alasan ana yang sampai detik ini, ga berani untuk melanggar. Berhusnudzhan saja, perintah suami hanya untuk kebaikan istrinya, karena itu mungkin salah satu sayangnya pada istri..ehm..ehm..

Tapi..tunggu dulu,..

Ga semua bisa menerima pendapat itu. Alasan tersebut dianggap terlalu berlebih2an. "aah, suami ente aja yang terlalu jeaulous". Apa bedanya naik ojek dengan naik taksi yang hanya berdua dg sopir, atau naik bis yang berdesak2an..Alasan dan "counter" yang beragam, semua ingin pembenaran.


***************

Sebenarnya, jika mengikuti fikiran layaknya human being, memang...terkesan mengada2, menyusahkan, dan menyulitkan diri sendiri, dan ujung2nya rencana tiba tepat waktu, meleset hanya karena fasilitas yang tidak ada, atau angkutan umum yang susah.Apalagi, sebagai seorang muslimah, sedikit kerepotan jika harus keluar rumah tapi angkutan umum yang jarang dan hanya ada ojek. Sebagai muslimah yang setiap tindak tanduknya selalu berusaha menjaga norma2 yang ada, tentunya agak kurang sreg jika harus berboncengan dengan lawan jenis yang bukan mahrom.

Jika keadaan yang memang darurat, mungkin bisa dimaklumi..tapi, jika harus naik ojek pagi, siang, petang, tiap hari..apakah itu juga termasuk darurat??? Apalagi, masih ada alternatif lain, bisa dg berjalan kaki, naik angkutan umum, naik becak misalnya..??

Jadi ingat, pesan suami..lebih baik kamu jalan kaki, daripada naik ojek..! wiiiihh..sadis ga tuh kedengarannya..^_^..Tapi, Alhamdulillah..sampai detik ini, instruksi suami mudah2an selalu ana ingat dan jaga. Jujur, ga berani coba2...coba2 mangkir, coba2 diam2, coba2 bohong...Oh, Ga deh..jangan sampai. Allah Maha Melihat segalanya..Coba bayangkan, jika dalam keadaan ana naik ojek, eeh..tiba2 nyusruk atau jatuh..kebayang khan?? Takut dosa ah. hehe..

Lanjuut...

Motor tuh sudah banyak sekali yaa, abang2 becak saja sudah mulai tergilas dengan fenomena menjamurnya motor ini. Kemudahan kredit makin menambah jumlah pengendara di jalan raya, atau di sekolah-sekolah sekalipun.Anak2 SMP, SMA, sekarang udah jarang yang terlihat pakai sepeda ke sekolah atau jalan kaki. Parkiran sekolah sudah padat dengan motor. itu tidak hanya di jalan besar, di kampung2 pun sudah ga zaman yang pakai "kaki" lagi (baca: jalan) atau bersepeda ria.
Ya..iya,, mudah2an memang ekonomi negara kita memang sudah makin baik lah...*amiiiin....

Ga bisa dipungkiri, motor adalah pilihan yang paling tepat untuk berkendara. Terlebih kita lihat jalanan sekarang ini, macet dimana-mana. Bagi orang atau ummahat yang seperti ana yang tidak ada fasilitas motor (hihi..curhat), butuh banget akses cepat dan murah seperti motor tadi.

Keberadaan ojek, memang menggoda bagi ummahat/akhwat yang sering berinteraksi diluar rumah tapi tidak menggunakan fasilitas pribadi. Peran suami untuk terus mengantar istrinya juga terasa sulit karena juga punya kepentingan dan tanggung jawab yang lain. Tuntutan untuk interaksi sosial,taklim, dakwah kemana-mana serasa kontradiktif, ketika kita menganjurkan orang lain untuk berlaku secara kaffah tapi kita malah berboncengan dengan selain mahrom.

Masalah ini memang belum bisa dikatakan tuntas, terbukti..masih banyak terlihat ummahat/akhwat berkeliaran dengan menumpang ojek.Apakah hal ini bukan sesuatu yang urgent, sehingga bukan persoalan berat? atau memang faktor ketidaktahuan mereka..??

Hmm..jadi terinspirasi untuk mencari tau lebih, dari sekedar hanya menuruti perintah suami.

***********

Memang ada ketentuan di dalam syariat Islam tentang pergaulan antara laki-laki dan wanita. Salah satunya larangan untuk berduaan, bersentuhan atau saling bersamaan tanpa mahram.
Jika kendaraan tersebut (ojeg)di atasnya menggunakan, seperti pelana (semacam tempat duduk tersendiri, dengan pegangannya), atau yang sejenis, dimana kalau wanita tersebut naik di belakangnya, dia tidak akan menyentuh pemboncengnya, dan rute perjalanannya di dalam kota, dengan kata lain tidak melintasi kawasan terpencil, maka hukumnya boleh jika memenuhi dua syarat ini: (1) wanita tersebut naik di belakangnya, sementara dia tidak menyentuh pemboncengnya, dan (2) tidak membawanya, kecuali pada rute dimana mata orang bisa memandanginya. Alasannya, karena Rasulullah saw. pernah membawa Asma’ ra. (adik ipar Nabi) di Madinah, tatkala dia memikul beban yang berat di atas kepalanya. Maka, Rasulullah saw. hendak merundukkan untanya agar bisa dinaiki Asma’, namun Asma’ lebih suka melanjutkan perjalanannya, dengan tidak menaiki (unta Nabi). Sudah lazim diketahui, bahwa di atas unta itu ada punuk, dimana yang pertama bisa dinaiki oleh seseorang, setelah itu berikutnya bisa dinaiki di belakangnya, sementara orang yang kedua tidak harus menyentuh orang yang pertama. Punuk tadi ada di antara kedua orang tersebut. Orang yang kedua pun bisa memegang punuk tadi, sesuka hatinya. Dengan kata lain, unta itu merupakan kendaraan yang memungkinkan untuk dinaiki dua orang, dimana satu sama lain tidak harus saling berpegangan.

Al-Bukhari telah mengeluarkan dari Asma’ bint Abi Bakar berkata:

وَكُنْتُ أَنْقُلُ النَّوَى مِنْ أَرْضِ الزُّبَيْرِ الَّتِيْ أَقْطَعَهُ رَسُوْلُ اللهِ  عَلَى رَأْسِيْ … إِلَى أَنْ تَقُوْلَ “ثُمَّ قَالَ الرَّسُوْلُ  إِخْ إِخْ لَيَحْمِلْنِي خَلْفَهُ فَاسْتَحْيَيْتُ …”.

Saya pernah membawa benih dari tanah az-Zubair (suami saya), yang telah diberikan oleh Rasulullah saw., dipanggul di atas kepala saya… sampai pernyataan beliau: Kemudian, Rasulullah saw. berkata: Ikh, ikh agar beliau bisa membonceng saya di belakangnya, tetapi saya merasa malu..

Ikh, ikh maksudnya, beliau ingin merundukkan untanya (supaya bisa dinaiki Asma’ di belakangnya).

Karena itu, jika bagian punggung kendaraan tersebut memang siap untuk dinaiki dua orang, tanpa harus bersentuhan satu sama lain, sementara rute perjalanannya bukan di kawasan sepi (terpencil), maka hal itu boleh (mubah).
Tetapi, jika tidak (memenuhi dua syarat tersebut), maka tidak boleh (haram). maka bisa ditarik kesimpulan, bahwa naiknya wanita di ojek, dibelakang lelaki (bukan mahram) yang tidak ada sesuatu yang bisa memisahkan tempat duduknya, dalam konteks seperti ini hukumnya tidak boleh (haram). Namun, kalau orang-orang itu ingin membonceng di belakangnya, hendaknya membonceng kaum pria saja, atau membawa kaum wanita tersebut dengan mengendarai kendaraan (seperti motor tossa yang di belakangnya ada gerobak pengangkut, atau becak Aceh), sementara pria pengendaranya membawa mereka. Bukan dengan wanita tersebut naik di belakangnya (ojek), dan memegangi (tubuh pengemudi)-nya, maka ini hukumnya tidak boleh (haram).

***************

Yup..tantangan bagi muslimah sekarang ini. Disaat harus berjuang menjaga keistiqomahan dalam diri dalam menegakkan Islam secara kaffah tidak mudah. Tapi, memudah2kan segala sesuatu dengan alasan "darurat", khawatir akan membuka kehancuran dan menjadi "biasa", samar dan akhirnya tidak membekas sama sekali.

Solusinya..belajar berkendara sendiri atau usaha cari ojek perempuan atau bareng teman ikutan bonceng..hehe (pengalaman..). Alhamdulillah nya, teman2 seperjuangan ana sangat2 baik menawarkan diri untuk bareng atau jemput (jarang2 ada ojek yang cari penumpang) karena mungkin mereka tau, mereka suka jika mereka masih bermanfaat, semoga amal mereka diterima oleh Allah. Amiin

Jadi...Husnudzhon ana, jika ada akhwat / ummahat yang masih naik ojek..mungkin ia sedang dalam keadaan darurat. Semoga darurat itu tidak sering melanda kita, sehingga kita menjadi pengguna darurat langganan dan semoga kita tidak dalam kondisi darurat yang harus menggunakan jasa ojek.


Wallahu'alam bishawab..



Read More......

Monday, February 7, 2011

Berbohong Ternyata Membahayakan Kesehatan

Mereka yang dalam posisi menyembunyikan sesuatu menempatkan dirinya dalam bahaya. Rasa bersalah hanyalah awal. Seiring dengan rasa bersalah, mereka yang berbohong, menghilangkan kebenaran atau menyimpan rahasia berisiko terhadap beberapa komplikasi kesehatan.


“Sebagai permulaan, berbohong melepaskan hormon stres. Peningkatan hormon ini menyebabkan denyut jantung dan pernapasan meningkat, pencernaan melambat, dan hipersensitif pada serat otot dan saraf," kata MD Saundra Dalton-Smith, penulis Set Free to Live Free: Breaking Through the 7 Lies Women Tell Themselves.

Efeknya mungkin tidak serius, tapi seiring waktu, berbohong dapat menyebabkan kondisi, seperti penyakit jantung koroner, stroke, kanker, diabetes, dan gagal jantung. Mengapa?

“Tekanan darah meningkat dalam hati ketika Anda berbohong. Inilah yang dapat mengancam hidup Anda dalam jangka waktu lama," kata Dr Smith, seperti dikutip dari Bettyconfidential.

Sebagai informasi, kaitan antara tekanan darah dan berbohong seperti ditunjukkan alat pendeteksi kebohongan. Polygram atau lie detector bisa akurat menguji kebohongan karena alat ini mengukur tekanan darah seseorang.

Mungkin berbohong tidak secara cepat membuat Anda terserang stroke, tapi ada bukti bahwa semakin Anda berbohong, semakin mudah Anda mendapatkan bencana.

Menurut hasil penelitian pada November 2010 oleh Departemen Psikologi Universitas Ghent di Belgia dan telah dipublikasikan jurnal Consciousness and Cognition, "Sering berkata jujur membuat seseorang sulit berbohong, dan sering berbohong membuat seseorang lebih mudah berbohong."

“Dengan kata lain, Anda menuai apa yang Anda tabur. Semakin sering Anda berbohong maka semakin mudah Anda melakukannya, begitupun sebaliknya," kata Dr Smith.

Mereka yang kerap berbohong atau menyimpan rahasia besar selama bertahun-tahun mungkin tidak merasakan gangguan apapun. Namun dari waktu ke waktu, mereka secara signifikan lebih berisiko pada kondisi kesehatan yang buruk.

Ternyata, berbohong tidak hanya menyakiti hati seseorang secara, tapi juga tubuh Anda.

"Daripada terjebak dalam lingkaran setan kebohongan seperti dalam film The Dilemma, jalan terbaik adalah jujur secara konsisten," saran Dr Smith.



Sumber: http://www.voa-islam.com/muslimah/health/2011/01/27/12989/berbohong-ternyata-membahayakan-kesehatan/

Read More......