BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS
create your own banner at mybannermaker.com!

Tuesday, September 28, 2010

Sebuah Renungan

Bismillah..


Ketika dunia memberi seribu alasan untuk membuat kita menangis
Tunjukkanlah kita punya seribu satu alasan untuk tersenyum
Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat kita mengeluh
Tunjukkanlah kita punya 1001 alasan untuk bersyukur
Ketika dunia memberi 1000 alasan untuk membuat kita menyerah
Tunjukkanlah 1001 janji Allah bahwa kita akan berjaya


Yaa Ikhwah Fillah...

Dunia ini terlalu hina untuk membuat kita menangis
Terlalu murah untuk membuat kita bersedih
Terlalu lemah untuk membuat prajurit Allah putus asa

Memang Allah Ta'ala tidak menjanjikan bahwa...
Langit itu selalu biru
Bunga selalu mekar
dan Mentari selalu bersinar

Tapi...
Ketahuilah, bahwa Allah Azza Wa Jalla selalu memberi..
Pelangi di setiap badai
Senyum disetiap air mata
Berkah disetiap cobaan
dan Jawaban di setiap do'a

"INNA MA'AL 'USYRI YUSRAN..."

Sesungguhnya disetiap kesulitan pasti ada kemudahan
(AL INSYIRAH :6)

Read More......

Monday, September 20, 2010

Wasiat Tertulis 'Singa Bekasi' KH Murhali Barda dari Balik Terali Besi


BEKASI (voa-islam.com) –
Dari balik terali besi, KH Murhali Barda menyampaikan pesan dan salam perjuangan kepada umat Islam Bekasi, agar bersatu padu dalam membela Islam.
 
Acara Silaturrahim Idul Fitri Umat Islam Bekasi yang digelar oleh Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB), Ahad (19/9/2010) kemarin berlangsung sukses dan khidmat. Seribuan umat Islam dari berbagai ormas antusias memadati aula Islamic Centre Bekasi hingga membludak keluar ruangan.
Namun ada nuansa yang kurang dalam acara yang dihadiri oleh para tokoh dan ketua ormas-ormas Islam se-Bekasi Raya itu. Salah satu anggota Presidium KUIM, KH Murhali Barda tidak nampak hadir dalam silaturrahim yang juga dihadiri Walikota Bekasi Mochtar Mohamad dan Wakil Walikota Bekasi Rahmat Effendi itu. Padahal Murhali adalah salah satu tokoh sentral berdirinya KUIB. style="display: inline;"

 

Sejak awal, dengan sabar dan istiqamah, Ketua DPW FPI Bekasi Raya ini mengawal berdirinya KUIB yang dilatarbelakangi oleh maraknya pemurtadan dan pelecehan akidah di kawasan Bekasi, mulai dari kasus pelecehan blog Bellarminus, “Formasi Pedang Salib” di Masjid Agung Bekasi, penginjakan Al-Qur'an dengan pose ‘fuck you’ oleh Abraham Felix, baptis massal ratusan umat Islam oleh Kristen Mahanaim di Kemang Pratama, dll.
Dalam membentengi umat Islam dari kasus-kasus pemurtadan tersebut, Murhali tampil terdepan dalam setiap aksi massa. Dengan lantang, Murhali dipercaya umat untuk membaca rekomendasi umat Islam untuk menuntut qishash terhadap pelaku dan otak “Formasi Pedang Salib” di Masjid Agung Bekasi, Ahad (9/5/2010). Murhali pula yang membaca deklarasi KUIM di Masjid Tabligh Akbar & Deklarasi Kongres Umat Islam Bekasi, Ahad (27/6/2010).
Ahad kemarin, Murhali tidak bisa hadir dalam silaturrahim Umat Islam Bekasi, karena sedang berurusan hukum dengan Polda Metro Jaya. Bersama 9 aktivis Islam lainnya, Murhali ditahan sejak ditetapkan sebagai tersangka ke-10 dalam insiden penusukan jemaat gereja ilegal HKBP Bekasi.
Murhali ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 160, 170, 35, 335 jo pasal 59 KUHP dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun penjara, padahal ‘Singa Bekasi’ itu tidak berada di lokasi saat insiden penusukan terjadi.

Murhali Barda saat memimpin aksi damai sepuluh ribu umat untuk melawan pemurtadan dan pelecehan agama di Bekasi
Tapi dengan jiwa ksatria, baru disebut-sebut namanya sebagai tersangka oleh pihak kepolisian, KH Murhali Barda dengan gagah berani langsung menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya secara sukarela didampingi DPP-FPI untuk diperiksa. Singa Bekasi itu pun langsung ditahan sejak Rabu (15/9/2010), dan siap menjalani proses hukum bila dinilai bertanggungjawab dalam insiden Bekasi, walaupun ia tidak ada di lokasi kejadian.
Sikap ksatria Murhali ini bertolak belakang dengan sang pengecut Pemred majalah Playboy Erwin Arnada yang melarikan diri dari vonis dua tahun penjara yang sudah ditetapkan Mahkamah Agung sejak 29 Juli 2009, yang hingga kini belum tertangkap polisi.
Bagi voa-islam.com, keberanian sikap Murhali itu sudah tidak asing lagi. Dalam banyak kesempatan ketika berbincang-bincang dengan Pemred voa-islam.com, Singa Bekasi itu menyatakan tekadnya, bahwa dirinya siap menjadi “mahar” untuk perjuangan membela Islam.
“Tulis saja, ana ikhlas menjadi mahar perjuangan,” tutur alumnus Pesantren Modern Gontor ini kepada pemred voa-islam, usai eksekusi patung seronok Tiga Mojang beberapa bulan lalu.
Tanpa kehadiran Murhali, acara silaturrahim umat Islam Bekasi itu terasa ada kekurangan yang sangat mencolok. Untuk menutupi kekurangan itu, sehari sebelumnya, Murhali menulis kata sambutan di atas selembar kertas buram yang ditulis di balik jeruji besi Polda Metro Jaya. Dalam pesannya yang dititipkan kepada Gus Budi, Murhali mengimbau umat Islam agar bersatu dalam perjuangan.
Inilah kutipan pesan KH Murhali Barda dari balik penjara:
Jakarta, 18 September 2010.

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Hamdan wa syukran lillah, was-shalatu was-salaamu ‘ala Rasulillah, wa ‘ala alihi wa shahbihi wa walah. Wa ba’du.

Allahu Akbar!! Allahu Akbar!! Allahu Akbar!!
Perjuangan butuh pengorbanan.
Pengorbanan artinya harus berkorban.
Biarlah kami di sini menjadi korban dari sistem yang tidak memihak kepada Syari’at.
Kami ingin kalian bersatu, dan kami ikhlas menjadi fondasi persatuan itu.

Allahu Akbar!! Allahu Akbar!! Allahu Akbar!!
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Murhali Barda

Jasad KH Murhali Barda bisa saja terbelenggu oleh jeruji besi. Tapi ruh perjuangan, keikhlasan menegakkan kalimat Allah, dan tekad istiqamah membentengi akidah umat, tak satu pun yang bisa memasungnya.
Meski tak terucap, ada pesan tersirat dari sikap ksatrianya, agar para pemimpin bangsa ini berguru padanya, jadilah orang yang berani berbuat dan berani bertanggungjawab. Sebagai pimpinan ormas Islam, Murhali ikhlas menanggung beban berat perjuangan. Selamat berjuang saudaraku. [taz]

Read More......

Friday, September 17, 2010

INILAH KEJADIAN SEBENARNYA INSIDEN CIKETING BEKASI

http://wildanhasan.blogspot.com/2010/09/inilah-kejadian-sebenarnya-insiden.html

KLARIFIKASI FPI BEKASI ATAS INSIDEN HKBP

Setelah dua puluh tahun, umat Islam Bekasi, khususnya warga perumahan Mustika Jaya - Ciketing, mulai gerah dan merasa terganggu dengan pola tingkah Jemaat HKBP yang semakin hari semakin arogan, bahkan nekat memanipulasi perizinan warga sekitar untuk GEREJA LIAR mereka.


Sekali pun kesal, kecewa dan marah, umat Islam Bekasi tetap patuh hukum dan taat undang-undang. GEREJA LIAR HKBP di Ciketing diprotes dan digugat melalui koridor hukum yang sah, sehingga akhirnya GEREJA LIAR tersebut disegel oleh Pemkot Bekasi. Tapi HKBP tetap ngotot dengan GEREJA LIAR nya, bahkan solusi yang diberikan Pemkot Bekasi untuk dipindahkan ke tempat lain secara sah dan legal pun ditolak.

HKBP menebar FITNAH bahwa umat Islam Bekasi melarang mereka beribadah dan mengganggu rumah ibadah mereka. Lalu secara demonstratif jemaat HKBP setiap Ahad keliling melakukan KONVOI RITUAL LIAR dengan berjalan kaki, dari GEREJA LIAR yang telah disegel ke lapangan terbuka dalam perumahan di depan batang hidung warga muslim Ciketing, dengan menyanyikan lagu-lagu gereja, tanpa mempedulikan perasaan dan kehormatan warga muslim disana.

Akhirnya, terjadi insiden bentrokan antara HKBP dengan warga muslim Ciketing pada Ahad 8 Agustus 2010, tiga hari sebelum Ramadhan 1431 H. Dalam insiden tersebut, dua pendeta HKBP sempat mengeluarkan PISTOL dan menembakkannya.

Selanjutnya, tatkala umat Islam Bekasi masih dalam suasana Idul Fithri, pada Ahad 3 Syawwal 1431 H / 12 September 2010 M, Pendeta dan Jemaat HKBP kembali melakukan provokasi dengan menggelar KONVOI RITUAL LIAR sebagaimana yang dulu sering mereka lakukan. Kali ini terjadi insiden bentrokan antara 200 orang HKBP dengan 9 IKHWAN WARGA BEKASI yang berpapasan saat konvoi. Peristiwa tersebut DIDRAMATISIR oleh HKBP sebagai penghadangan dan penusukan pendeta.

Media pun memelintir berita peristiwa tersebut, sehingga terjadi PENYESATAN OPINI. Akhirnya, banyak anggota masyarakat menjadi KORBAN MEDIA, termasuk Presiden sekali pun.

Peristiwa Bekasi Ahad 3 Syawwal 1431 H / 12 Sept 2010 M, BUKAN perencanaan tapi insiden, BUKAN penghadangan tapi perkelahian, BUKAN penusukan tapi tertusuk, karena 9 warga Bekasi yang dituduh sebagai pelaku adalah IKHWAN yang sedang lewat berpapasan dengan KONVOI RITUAL LIAR yang dilakukan 200 HKBP bersama beberapa pendetanya di lingkungan perkampungan warga muslim Ciketing. Lalu terjadi perkelahian, saling pukul, saling serang, saling tusuk dan saling terluka.

Pendeta dan jemaat HKBP yang dirawat di Rumah Sakit dibesuk pejabat tinggi, mendapat perhatian khusus Presiden dan Menteri, namun siapa peduli dengan warga Bekasi yang juga terluka dan dirawat di Rumah Sakit ? Bahkan salah seorang dari 9 warga Bekasi tersebut, justru ditangkap saat sedang dirawat di sebuah Rumah Sakit akibat luka sabetan senjata tajam HKBP.

Mari gunakan LOGIKA SEHAT : Jika peristiwa tersebut PERENCANAAN, mana mungkin 9 ikhwan melakukannya secara terang-terangan dengan busana muslim dan identitas terbuka ! Jika peristiwa tersebut PENGHADANGAN, mana mungkin 9 orang menghadang 200 orang, apa tidak sebaliknya ?! Jika peristiwa tersebut PENUSUKAN, mana mungkin 9 ikhwan lebam-lebam, luka, patah tangan, bahkan ada yang tertusuk juga !

Soal PENON-AKTIFAN Ketua FPI Bekasi Raya oleh DPP-FPI bukan karena salah, tapi untuk melancarkan roda organisasi FPI Bekasi Raya yang teramat BERAT tantangannya, sekaligus meringankan beban tugas sang Ketua yang sedang menghadapi UJIAN BERAT dalam menghadapi tuduhan dan proses hukum. Jadi, putusan tersebut sudah tepat, dan merupakan langkah brillian dari DPP mau pun DPW FPI Bekasi.

Langkah tersebut bukan saja cerdas, tapi menjadi bukti TRADISI FPI yang berani, tegas dan bertanggung-jawab. Ketua FPI Bekasi Raya, baru disebut-sebut namanya saja oleh pihak kepolisian, sudah dengan gagah langsung serahkan diiri ke Polda Metro Jaya secara sukarela didampingi DPP-FPI untuk diperiksa. Dan siap menjalani proses hukum bila dinilai bertanggung-jawab dalam insiden Bekasi, walau pun beliau tidak ada di lokasi kejadian. Bandingkan dengan SIKAP PENGECUT Pemred Palyboy Erwin Arnada yang melarikan diri dari VONIS DUA TAHUN PENJARA yang sudah ditetapkan Mahkamah Agung sejak 29 Juli 2009. Bandingkan dengan sikap pengecut DEWAN PERS dan LSM KOMPRADOR yang berusaha melindungi dan membantu Sang TERORIS MORAL tersebut dari putusan tetap Mahkamah Agung.

Bagi segenap pengurus, anggota, aktivis, laskar dan simpatisan FPI dari Pusat hingga ke Daerah, bahwa Ketua FPI Bekasi Raya adalah PEJUANG bukan pecundang. Beliau TIDAK ADA DI LOKASI kejadian saat peristiwa. Beliau hanya kirim SMS AJAKAN kepada umat Islam untuk membela warga Ciketing beberapa hari sebelum peristiwa, tapi dituduh sebagai provokator, sedang Para Pendeta HKBP yang mengajak, membawa dan memimpin massa Kristen serta memprovokasi warga muslim dengan KONVOI RITUAL LIAR, tak satu pun diperiksa.

Kini yang menjadi pertanyaan adalah :
1. Kenapa Para Pendeta HKBP yang jadi PROVOKATOR dan PENGACAU tidak diperiksa ?
2. Kenapa kegiatan HKBP setiap Ahad di Ciketing yang menggelar KONVOI RITUAL LIAR keliling perumahan warga muslim dengan lagu2 Gereja secara demonstratif dibiarkan ?
3. Kenapa dua pendeta yang bawa PISTOL & menembakannya ke warga pada insiden 8 Agustus 2010 tidak ditangkap ?
4. Kenapa dua jemaat HKBP, Purba & Sinaga, yang bawa PISAU saat insiden 12 September 2010 sudah ditangkap lalu dilepas kembali ?
5. Kenapa jemaat HKBP yang memukul dan menusuk 9 ikhwan warga Bekasi tidak ditangkap ?
6. Kenapa Presiden dan Para Menteri serta pejabat dan sederetan Tokoh Nasional memberikan simpatik kepada PENGACAU sambil menyalahkan warga muslim Bekasi ?
7. Kenapa banyak pihak senang mengambil kesimpulan dan keputusan hanya berdasarkan OPINI dan ISSUE media ?
8. Kenapa di Indonesia yang merupakan negeri mayoritas muslim terbesar di dunia, justru yang terjadi adalah MAYORITAS TERTINDAS OLEH TIRANI MINORITAS ?
9. Kenapa MINORITAS di Indonesia terlalu dimanjakan, sehingga mereka jadi tidak tahu diri, bahkan menjadi angkuh dan sok jago ?
10. Kenapa ketika terjadi insiden kecil terhadap SEORANG PENDETA semua teriak nyaring, tapi ketika RIBUAN umat Islam dibantai di Ambon, Sampit dan Poso teriakan macam itu tak terdengar ? Bahkan saat sebuah Masjid dibakar di Medan belum lama ini tidak ada satupun media nasional meliputnya, kemana suara yang selalu mengatasnamakan kebebasan beragama dan beribadah ?

Laa ilaaha illallaah, Muhammadur Rasuulullaah. Jawablah semua pertanyaan tersebut dengan jiwa bersih dan akal sehat serta argumentasi Syariat.

Oleh sebab itu, Keadilan harus ditegakkan ! Hukum tidak pilih kasih ! Jika 9 Ikhwan warga Bekasi sudah ditahan karena dituduh terlibat langsung dalam perkelahian tersebut, dan Ketua FPI Bekasi Raya pun sudah ditahan karena dituduh terlibat secara tidak langsung, maka mereka yang terlibat langsung mau pun tidak langsung dari kelompok HKBP harus ditahan juga !

Karenanya, segenap pengacara Bantuan Hukum Front (BHF) dari DPP-FPI dan Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB) akan tetap dan terus berjuang melakukan pembelaan hukum terhadap Ketua FPI Bekasi Raya dan seluruh warga Bekasi yang ditahan akibat peristiwa tersebut. Tekad Bulat BHF dan KUIB adalah membuktikan bahwa mereka TIDAK BERSALAH, karena mereka hanya KORBAN AROGANSI HKBP dan OPINI SESAT MEDIA MASSA. Bahkan BHF dan KUIB akan tetap dan terus berjuang membela hak-hak warga Ciketing yang selama ini dirampas dan dirusak oleh HKBP.

Bekasi kota religi. Bekasi kota Islami. Siapa ingin kotori atau kacaukan Bekasi silakan keluar dari Bekasi !

Read More......

Saturday, September 4, 2010

Sayyidul Istighfar




Kapan membacanya?


Barangsiapa mengucapkannya disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Al-Bukhari – Fathul Baari 11/97)

Kandungan maknanya?


Ini adalah doa agung yang mencakup banyak makna : taubat, merendahkan diri kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala dan kembali menghadap kepada-Nya. Nabi Shalallahu ‘alahi wa Sallam menamainya sebagai Sayyidul Istighfar (penghulu istighfar), yang demikian itu karena melebihi seluruh bentuk istighfar dalam hal keutamaan. Dan lebih tinggi dalam hal kedudukan.
Diantara makna sayyid adalah orang yang melebihi kaumnya dalam hal kebaikan dan yang berkedudukan tinggi dikalangan mereka.


Keutamaan doa ini dibanding bentuk istighfar yang lain adalah :

- Nabi Shallalahu ‘alahi wasallam mengawalinya dengan pujian kepada Allah dan pengakuan bahwa dirinya adalah hamba Allah sebagai makhluk ciptaan-Nya (penetapan Tauhid Ar Rububiyyah), Dan bahwa Allah adalah Al Ma’buud (sesembahan) yang haq dan tidak ada sesembahan yang haq selainNya. Maka Dia adalah satu-satunya yang berhak diibadahi dan ini merupakan realisasi Tauhid Al Uluhiyyah.

- Pernyataannya bahwa ia senantiasa tegak diatas janji dan kokoh diatas ikatan berupa iman kepada Allah, kitab-kitab-Nya, seluruh nabi dan rasul-Nya. Menjalankan segenap ketaatan kepada Allah dan perintah-Nya. Ia akan menjalaninya sesuai kemampuan dan kesanggupannya.

- Kemudian dia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alaa dari seluruh kejelekan apa yang telah dia perbuat, baik sikap kurang dalam menjalani apa yang Allah wajibkan baginya yaitu mensyukuri nikmat-Nya ataupun berupa perbuatan dosa. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menisbatkan keburukan kepada diri beliau sendiri, bukan kepada Allah Ta’alaa dan ini merupakan bentuk cara beradab kepada Allah, meskipun kita yakin bahwa segala sesuatu baik yang baik maupun yang buruk semuanya berasal dari Allah dan karena takdirNya.

- Kemudian ia mengakui akan nikmat Allah yang terus datang beruntun dan anugerah-Nya serta pemberian -Nya yang tiada pernah berhenti.

- Dan dia mengakui atas dosa-dosanya, sehingga iapun lantas memohon ampunan kepada Allah Suhhanahu wa Ta’ala dari itu semua dengan segenap pengakuannya bahwa tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa kecuali Allah Suhhanahu wa Ta’ala.

Ini adalah paling sempurna apa yang ada pada sebuah doa. Kerana itu ia menjadi seagung-agungnya bentuk istighfar dan yang paling utama dan paling luas kandungan maknanya yang mesti akan mendatangkan ampunan bagi dosa-dosa.

Hanyalah yang mengucapkan doa ini dan menjaganya yang akan memperoleh janji yang mulia dan pahala serta ganjaran besar ini, karena ia telah membuka harinya dan menutupnya dengan penetapan Tauhidullah baik Rububiyyah-Nya dan Ululhiyyah-Nya. Dan pengakuan dirinya sebagai hamba yang siap menghamba dan persaksiannya terhadap anugerah dan nikmat Allah. Pengakuannya dan kesadarannya akan kekurangan-kekurangan dirinya dan permohonan maaf dan ampunan dari Dzat yang Maha Pengampun, diiringi dengan rasa tunduk dan rendah dihadapan-Nya untuk senantiasa patuh dan taat kepada-Nya. Ini semua merupakan cakupan makna yang utama dan sifat yang mulia yang ia buka dan tutup lembaran siangnya. Yang pantas bagi orang yang mengucapkan dan menjaganya mendapat maaf dan ampunan, terbebas dari neraka dan masuk syurga.

Wallahu a’lam bisshowab.

Kita memohon kepada Allah Yang Maha Mulia keutamaan dan anugerah-Nya.

(Lihat kitab Fiqhul Ad’iyyah wal adzkar II/17-20. As Syaikh Abdur Rozaq bin abdil Muhsin Al Badr. )

Read More......